Kamis, 03 Februari 2022. UIN Imam Bonjol Padang mengadakan Staduim General (Kuliah Umum; red) yang dihadiri oleh unsur civitas akademika baik dari internal maupun eksternal UIN Imam Bonjol Padang. Para mahasiswa sangat antusias mengikuti kuliah umum bersama Ketua Komisi VIII DPR RI Bpk. Yandri Susanto, SPT dengan tema " Penguatan Moderasi Beragama". Kuliah Umum tersebut di hadiri oleh Mahasiswa STIT Ahlussunnah Bukittinggi  bersamaan dengan Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang dan Mahasiswa dari 22 PTKIS lainnya yang berada dibawah Kopertais Wilayah VI Sumatera Barat. STIT Ahlussunnah mengutus lima  orang Mahasiswanya yaitu Mulya Samudra, Ilfan Hamdi , Jeri Saputra, Anita Safitri  dan Yola Melia Rahmi. 

Kuliah Umum dengan tema Penguatan Moderasi Beragama dibuka Oleh Rektor UIN Imam Bonjol Padang yang sekaligus Koordinator Kopertais Wilayah VI Sumatera Barat. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Kuliah Umum yang di adakan Pada Semester Genap menjadi sangat Istimewa karena yang menjadi pemateri merupakan Ketua DPR RI Komisi VIII Bpk. H. Yandri Susanto, SPT, semoga dengan di adakannya kuliah umum denga  tema  Penguatan Moderasi beragama menambah wawasan para mahasiswa karena banyaknya Permasalahan yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Beliau juga sangat mengapresiasi kehadiran mahasiswa, baik dari dalam maupun dari luar UIN Imam Bonjol Padang. Beliau juga mengatakan bahwa UIN Imam Bonjol Padang akan mengagendakan sepuluh kali kegiatan serupa dalam tahun ini. Kuliah umum kali ini adalah kuliah umum pertama setelah 2 tahun kampus UIN seperti kehilangan "gairah akademis" nya karena pandemi Covid-19.

Bapak. H. Yandri Susanto, SPT selaku Ketua Komisi VII DPR RI Komisi VIII merasa sangat senang sekali hadir ditengah-tengah mahasiswa dan bisa berbicara tentang Moderasi Agama, karena melihat kejadian-kejadian sebelumnya banyak masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat terutama menyangkut masalah agama, maka dari itu beliau mengajak bahwa kita harus cerdas, dan bijak dalam menghadapinya. Dalam pemaparannya beliau menghimbau agar masyarakat, terutama mahasiswa harus peka terhadap situsai yg terjadi di masyarakat, apalagi menyangkut paham keyakinan dan paham keagamaan. Menurut beliau jangan sampai kita berpecah belah dengan sesama saudara kita apalagi kita satu agama, semoga dengan di adakannya Kuliah umum kedepannya bisa lebih bijaklagi dalam berbicara ataupun berpendapat.

Dalam kesempatan ini, Bapak Yandri Susanto juga memberikan apresiasi terhadap mahasiswa yang  ikut berkontribusi dalam menanggapi materi yang beliau sampaikan. Salah satunya mahasiswa yang mendapatkan apresiasi tersebut Jeri Saputra Mahasiswa STIT Ahlussunnah Bukittinggi yang turut mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan peran anggota dewan dalam menerapkan moderasi beragama di Indonesia. (Jeri Saputra_Mahasiswa STIT Ahlussunnah Bkt)